Jumat, 19 Desember 2014

makalah tingkah laku ikan

MAKALAH
TINGKAH LAKU IKAN
IKAN GEROT-GEROT (Pamadasys maculatus)




Disusun Oleh :

                                                                Nama    : MOH SYARIF H
                                                                Nim       : 115080200111015
                                                                Kelas     : Po4

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Ikan gerot-gerot (Pamadasys maculatus) adalah Jenis Ikan demersal Ekonomis penting di Indonesia. Ikan gerot-gerot memiliki nama umum yaitu Blotched grunt dan biasanya nama lokal yaitu : Ampas tebu, Gerut-Gerut, Kompele Mas, Bibir Tebal.
Indonesia yang beriklim tropis, termasuk perairan tropis, terkenal kaya dalam perbendaharaan jenis-jenis ikannya. Berdasarkan penelitian dan beberapa literatur diketahui tidak kurang dari 3.000 jenis ikan yang hidup di Indonesia. Dari 3.000 jenis tersebut sebanyak 2.700 jenis (90 %) hidup di perairan laut dan sisanya 300 jenis (10 %) hidup di perairan air tawar dan payau. Dari jumlah tersebut diatas tidak semua tergolong ikan ekonomis penting.
Pengertian ekonomis penting yang dimaksud adalah mempunyai nilai pasaran yang tinggi volume produksi macro yang tinggi dan luas, serta mempunyai daya produksi yang tinggi. Untuk dapat dipahami, bahwa ikan-ikan tersebut tidak hanya dimaksudkan jenis- jenis ikan yang memang mempunyai kwalitas baik dengan nilai harga yang baik pula, seperti ikan kakap, tenggiri, tongkol, tuna, cakalang, slengseng, kembung, bawal hitam, bawal putih, bambangan, kerapu, lencam, ekor kuning, beronang, Alu-alu, kuweh dan lain- lain. Akan tetapi juga jenis-jenis ikan yang kualitas rendah dengan harga murah namun disini secara macro daya produksinya tinggi, misalnya; teri, petek, kerong-kerong, gerot- gerot, gulamah, selar, japuh, tembang, sembulak, lemuru, layang, julung-julung, torani, kurisi, beloso, nomei, manyung, belanak, cucut, pari dan lain-Lain (Dirjen Perikanan 1979, Katiandagho Kumajas, 1989).



Sumberdaya Ikan Demersal Ikan demersal adalah jenis ikan yang habitatnya berada di bagian dasar perairan, dapat dikatakan juga bahwa ikan demersal adalah ikan yang tertangkap dengan alat tangkap ikan dasar seperti trawl dasar (bottom trawl), jaring insang dasar (bottom gillnet), rawai dasar (bottom long line), bubu dan lain sebagainya. Ciri utama sumberdaya Ikan Demersal antara lain memiliki aktifitas rendah, gerak ruaya yang tidak terlalu jauh dan membentuk gerombolan tidak terlalu besar, sehingga penyebarannya relatif merata dibandingkan dengan Ikan Pelagis.

1.2 Tujuan
·             Agar mahasiswa dapat mengetahui klasifikasi ikan gerot-gerot
               Mengetahui morfologi  ikan gerot-gerot
·                        Mengetahui Dimana habitat ikan gerot-gerot
·                        Mengetahui daerah penyebaran ikan gerot-gerot
·                        Mengetahui Alat Tangkap apa yang menangkap gerot-gerot secara efektif
·                        Agar mahasiswa dapat Mengetahui berenangnya ikan gerot atau aktifitasnya















BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Klasifikasi ikan gerot-gerot  Pomadasys maculatus  
 Ikan gerot – gerot ( Pomadasys maculates ) menjelaskan bahwa diklasifikasikan sebagai berikut
Kingdom           : Animalia
Phylum              : Chordata
Subphylum        : Vertebrata
Class                  : Actinopterygii
Order                 : Perciformes
Family                : Haemulidae
Genus                : Pomadasys
Species               : Pomadasys maculatus

2.2 Morfologi Ikan gerut ( Pomadasys maculates )
Badan memanjang agak pipih (vertikal), tertutup sisik sampai bagain kepala. Sirip punggung pertama dan kedua menyatu. Tepi belakang tutup insang bagian depan bergerigi. Ciri khusus ikan Gerot-Gerot adalah mulut kecil tapi ditutupi oleh bibir yang sangat tebal (sesuai dengan salah satu nama lokal ikan ini). Sirip dada lebih panjang dan meruncing dibanding sirip perut. Genus yang umum di Indonesia termasuk Diagramma spp., Plectorhynchus spp., dan Pomadasys spp. Nama lokal: Ampas tebu, Gerut-Gerut, Kompele Mas, Bibir Tebal.

Bentuk tubuh ikan ini panjang dan pipih, dengan bagian atas tubuh berbentuk cembung apabila tampak samping. Mulut kecil dengan bibir agak tebal. Rahang atas mencapai ke bagian bawah batas mata. Sirip punggung memiliki 12 duri keras dan 13-15 jari-jari sirip lemah. Ikan Gerot gerot memiliki warna tubuh abu-abu keperakan, dengan 4-5 garis membujur berwarna abu-abu gelap yang putus- putus dan samar pada sisi-sisi tubuhnya. Tiga atau empat garis tersebut berada di atas garis lateral tubuh. Pada sirip punggung terdapat 2- 3 bans bercak berwarna coklat. Ikan ini dapat mencapai ukuran 80 cm, tapi umumnya antara 40-50 cm (FAO 1974).
.
2.3 Habitat
               ikan Gerot-Gerot lebih menyenangi wilayah pantai dengan terumbu karang yang masih baik. hidup di perairan pantai sampai kedalaman 40 m Beberapa jenis ada yang bermigrasi sampai ke muara sungai bahkan masuk sungai, namun sebagian besar berada di karang. Dia termasuk jenis ikan demersal yang soliter. Dia memijah dan telurnya bersifat melayang (pelagis). Jenis ikan ini sering ditemui oleh penyelam. Pada siang hari ikan ini sering bersembunyi di bawah terumbu karang dan aktif pada saat malam hari. Makanan utamanya adalah ikan dan makrofauna lainnya.
               Ikan Gerot gerot yang umum dijumpai di tambak selain Pomadasys hasta adalah Pomadasys maculatus. Biasanya dijumpai sebagai ikan-ikan liar di tambak dan termasuk hasil ikutan (rucah) dari produksi tambak (ADRIM et al. 1988). Makanan utama ikan ini adalah krustasea dan ikan-ikan kecil (FAO 1974). Dengan demikian gerot-gerot dapat dianggap sebagai hama bagi bandeng dan udang (ADRIM et al. 1988).

2.4 Daerah Penyebaran
Di beberapa daerah, ikan Gerot gerot dikenal pula dengan nama Krokot (Jawa), Towo ito (Madura), Garut (Balikpapan), dan di daerah Jakarta dikenal pula dengan nama ikan Kerot kerot atau Krekot (WEBER & BEAUFORT 1936). Habitat ikan ini adalah perairan pantai, sampai ke kedalaman 60 m (FAO 1974). Sedangkan penyebarannya di In-donesia meliputi Sumatera, Jawa, Madura, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Teluk Tomini, Selayar, Sumbawa, Pulau Obi, Pulau Buru, Seram, Ambon dan Waigeu (WEBER & BEAUFORT 1936).
Daerah penyebaran; terutama Laut Jawa, sepanjang pantai timur Sumatera, Kalimantan, Sulsel, Arafuru, ke utara meliputi Teluk Benggala, Teluk Siam, sepanjang Laut Cina Selatan, Philipinna, ke selatan sampai pantai utara Aus-tralia, ke barat sampai Afrika Timur
                                    .
2.5 ikan gerot beraktifitas berenang
Ikan Gerot-Gerot lebih menyenangi wilayah Pantai dengan Terumbu Karang yang masih baik (Plectorhinchus spp.). Beberapa jenis ada yang bermigrasi sampai ke Muara Sungai bahkan masuk Sungai (Pmadasys spp.), namun sebagian besar berada di karang. Dia termasuk jenis ikan demersal yang soliter. Dia memijah dan telurnya bersifat melayang (pelagis). Jenis ikan ini sering ditemui oleh penyelam. Pada siang hari dia bersembunyi dibawah Terumbu Karang dan aktif pada saat malam hari. Makanan utamanya adalah ikan dan makrofauna lainnya. Perikanan: Ikan ini terutama ditangkap dengan alat Pancing dan Muro Ami

2.6 Penangkapan menggunakan alat tangkap
 Ikan ini terutama ditangkap dengan alat Pancing dan Muro Ami. Kadang-kadang juga tertangkap dengan Jaring Insang Hanyut. Walaupun tidak begitu mahal, ikan ini juga termasuk jenis ikan ekonomis penting. Ukurannya bisa mencapai > 70 cm, namun sering tertangkap pada ukuran 45 cm.
Jenis alat tangkap yang diusahakan dalam skala kecil termasuk: Jaring Tarik, Bubu, Gill Net (termasuk Jaring Klitik), Pancing Tonda dan Bagan. Saat ini beberapa jenis Bagan juga sudah diusahakan secara komersial dan termasuk dalam skala menengah. Alat tangkap skala menengah termasuk: Bagan, Dogol, Payang dan Lampara. Sedangkan alat tangkap yang termasuk dalam skala usaha yang lebih besar adalah Purse Seine, Huhate (Pole and Line) dan modifikasi Trawl.
Alat tangkapan yang paling efektif dalam menangkap ikan gerot-gerot adalah dibuktikan dengan penelitian yang telah dilakukan menggunakan bubu bambu dan bubu jaring dengan perbedaan lama perendaman, diperoleh hasil tangkapan berupa: ikan kakap merah (Lutjanus sanguineus), ikan tambangan (Lutjanus johni), ikan gerot-gerot (Pomadasys sp.), ikan kerapu (Epinephelus tauvina), ikan gulamah (Seudociena sp.) dan ikan Gebel (Platax sp.) serta udang barong (Panulirus sp.). Komposisi jumlah (individu) dan bobot (gr) hasil tangkapan selamapenelitian pada bubu bambu, didominasi oleh species target (ikan kakap merah, tambangan dan gerot-gerot) yaitu sebesar 84% dan 91% Dari hasil tersebut jelas terlihat bahwa bubu bambu sangat selektif untuk menangkap ikan gerot-gerot, baik berdasarkan komposisi jumlah (individu) maupun bobot (gr). Demikian juga dengan komposisi jumlah (individu) dan bobot (gr) hasil tangkapan pada bubu jaring, didominasi oleh species target (ikan kakap merah, tambangan dan gerot-gerot) yaitu sebesar 90% atau 95%.
Selain itu, ikan-ikan hasil tangkapan bubu pada saat hauling masih dalam kondisi hidup, sehingga seleksi terhadap hasil tangkapan yang menjadi tujuan penangkapan dapat dilakukan, dan melakukan pelepasan kembali ikan-ikan yang belum layak tangkap atau dilindungi serta memberikan kesempatan untuk ikan-ikan yang belum layak tangkap tersebut menjadi dewasa, sehingga diharapkan penggunaan bubu di Mempawah Hilir dapat dikatakan sebagai salah satu alat penangkapan ikan yang berwawasan lingkungan (Martasuganda, 2003).

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Ø  Ikan gerot – gerot ( Pomadasys maculates ) menjelaskan bahwa diklasifikasikan sebagai berikut
Ø  Badan memanjang agak pipih (vertikal), tertutup sisik sampai bagain kepala. Sirip punggung pertama dan kedua menyatu. Tepi belakang tutup insang bagian depan bergerigi.
Ø  ikan Gerot-Gerot lebih menyenangi wilayah pantai dengan terumbu karang yang masih baik. hidup di perairan pantai sampai kedalaman 40 m Beberapa jenis ada yang bermigrasi sampai ke muara sungai bahkan masuk sungai, namun sebagian besar berada di karang.
Ø  Di beberapa daerah, ikan Gerot gerot dikenal pula dengan nama Krokot (Jawa), Towo ito (Madura), Garut (Balikpapan), dan di daerah Jakarta dikenal pula dengan nama ikan Kerot kerot atau Krekot (WEBER & BEAUFORT 1936).
Ø  Ikan Gerot-Gerot lebih menyenangi wilayah Pantai dengan Terumbu Karang yang masih baik (Plectorhinchus spp.).
Ø  Ikan ini terutama ditangkap dengan alat Pancing dan Muro Ami. Kadang-kadang juga tertangkap dengan Jaring Insang Hanyut.


5.2 Saran
·         Saya berharap tugas makalah tingkah laku ikan dari pembagian judul ikan kalau bisa yang pasifik atau yang sudah dikenal, karena ikan tersebut datanya tidak falid seperti ikan lain. Alahamdllah judul ikan saya yang bernama ikan gerot - gerot bisa saya selesaikan makalahnya tetapi data ikan gerot spesiesnya hamper sama dengan ikan kerapu dan lain

DAFTAR PUSTAKA

DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN, DEPARTEMEN PERTANIAN. 1976. Buku Pedoman Pengenalan Sumber Perikanan Laut. Bagian I (Jenis-jenis ikan ekonomis penting): 170 pp.
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN, DEPARTEMEN PERTANIAN. 1994. Ikan-ikan ekonomis penting di Indonesia (Gambar). Pusat Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian.
FISHER, W. & P. J. P. WHITEHEAD. 1974. Eastern Indian Ocean and Western Central Pacific, Vol. I, Rome.
KATIANDAGHO dan KUMAJAS, 1989. Metode Penangkapan Ikan. Fakultas Perikanan Universitas Sam Ratulangi.
MUNRO, I.S.R. 1955. The Marine and fresh water fishes of ceylon. Department of external affairs, Camberra: 351 pp.
MUNRO, I.S.R. 1976. Fishes of New Guinea. Depatment of Agriculture, Stock and Fisheries, Port Moresby, New Guinea: 651 pp.
SAMPEKALO, J. dan HARIKEDUA, J. 1982. Inventarisasi Nama Lokal dan jenis-jenis Ikan Laut yang ekonomis penting di Sulawesi Utara. Fakultas Perikanan UNSRAT.
SUSILOWATI, BUDIHARJO dan MANDIYANTO. 1994. Ragam Kegiatan Usaha Perikanan. Jurnal. Fakultas Perikanan UNSRAT.
SMITH, J. L. B. 1950. The Sea Fishes of Southern Afrika : 451 pp.
WEBER, M and L.F. DE BEAUFORT. 1929. The fishes of the Indo-Australia Archipelogo, Leiden, E.J. Brill 4 : 410 pp.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar